Petrikor

Perlahan, ribuan rinai menghempaskan diri ke tanah tandus
Disambut dengan duri dalam pelukan
Tanpa kata pembuka, ia menatap penuh nestapa
Pilu hingga merobek palung jiwa
Dikoyakkan semua memori beserta seluruh belenggu yang ada
Untuk debu yang menari-nari dan tanah yang mulai mengering kembali
juga kenangan yang telah tersusun rapi
Hari ini saja aku tidak butuh reda
Diruang sempit bernama kepala
Semoga petrikor berbaik hati membasuh jiwa yang dipenuhi luka

Komentar

Postingan Populer