Haru dan Harsa

Aku mencoba mencuri dengar pada malam sunyi
Perlahan, ku ketuk jendela ringkih tak berbingkai
Mencari kepastian akan keberadaan seorang yang dahulu penuh dihiasi pengharapan
Tak ada suara juga jawaban
Hanya sang bayu semakin kuat membelai
Nyala lentera pun kian meredup
Menggiring tanya pada bilik-bilik kegetiran
Sebagian kata tetap terpenjara dalam ragu dan batas
Namun aksara yang terukir telah siap di rapalkan untuk mengetuk pintu langit
Hanya beberapa yang dapat dikenang
Saat itu aku menolak fajar datang
Meramu sepi dan mencari bahan untuk kita bercakap
Seperti memilah diksi untuk mempercantik sajak
Dan kini
Ragu yang ada semakin membuncah
Mengundang celah yang siap memisah

Komentar

Postingan Populer