22.23 (Rindu Tak Sepahit Kopi)

Mari diam sejenak
Aku ingin mensyukuri sapaan malammu tuan
Beberapa bait kata yang mampu menggetarkan hatiku
Membuat bibirku tak henti untuk tersenyum
Sehingga membawa khayalku jauh ke atas sana
Menghadirkan kembali serpihan kenangan yang lama ku sembunyikan
Sebab, rindu seringkali datang bersama luka
Coba biar aku lihat sebentar tuan..
Ternyata kau masih dengan senyuman yang sama
Kau tau apa tuan?
Kau masih tetap saja kaku
Dan aku menyukainya..
Ini rabu malam
Langit tetap hitam
Para jangkrik tetap dengan laguannya
Sepoi angin tetap tenang
Dan aku masih dengan segelas kopi yang asik bercerita
Yang berbeda adalah aku kini menikmati rindu yang singgah

Komentar

Postingan Populer